BROMO "part 1"
Dua minggu setelah perjalanan
kami ke Jogja, berkunjung ke Bromo adalah tujuan kami selanjutnya. Waktu itu
kami berinisiatif untuk mengatur trip kami sendiri tanpa harus ikut paket
wisata yang disediakan oleh lembaga kursus di Pare. Soalnya kami takut dikecewain
untuk ke dua kainya setelah kejadian di Bali. Trip kali ini diatur oleh teman
kami Iqbal. Dengan estimasi budget kira-kira 100-125 ribu. Jadi waktu itu kami
perlu mencari sekitar 12 orang untuk ikut sama kami, biar biayanya bisa lebih
murah. Beruntungnya belajar di Kampung Inggris Pare, kami tiba-tiba saja punya
banyak teman dari segala usia dan kota. Jadi menemukan ke12 org yang bisa ikut
dengan kami itu g sesulit yang dibayangkan.
Jumat malam kami berangkat ke
Bromo dari pare, Kediri dengan menggunakan mini bus BMA. Kira-kira pukul 3
Subuh kami sudah tiba di parkiran wonokitri, untuk berganti kendaraan dari BMA
ke mobil pick up, waktu itu kami sempat kaget kirain bakal naik mobil jeep
seperti yang banyak digunakan wisatawan lain, tau-tauny naik mobil pick up.
Mungkin ini lah alasannya kenapa biayanya sangat murah hahahah. Di parkiran
wonokitri juga banyak pedagang setempat yang menyewakan coat dan sarung tangan. Karena udaranya sangat dingin, tidak
seperti yang saya bayangkan terpaksa saya harus menyewa salah satu coat
tersebut. Soalny waktu itu saya hanya menggunakan sweeter rajutan saja. Biaya
sewanya kira-kira 25-50ribu (kalau saya tidak salah ingat).
![]() |
klo liat foto ini berasa seperti lg ngerasain winter di luar negeri :D |
Kami ber12 duduk di belakang
mobil, sambil berusaha menikmati perjalanan menuju ke bukit penanjakan untuk
melihat sunrise. Sebelumnya saya
sudah pernah naik mobil pick up dan duduk dbelakang, jadi saya sudah bisa
membayangkan bagaimana rasanya nanti, apa lagi perjalanan yang dilalui menanjak
dan berbelok-belok. Mungkin rasanya seperti sayuran yang dilempar-lempar naik
ke mobil. Mungkin seperti itu :D. Selama perjalanan kami disuguhkan dengan
pemandangan yang sangat indah dan dtemani dengan ratusan cahaya bintang yang
bertaburan di langit.
Turun dari mobil, kami masih
harus berjalan kaki menuju ke view point
dbukit penanjakan. Di sepanjang jalan banyak kedai-kedai yang menjual makanan
dan minuman serta menyediakan api unggun kecil untuk menghangatkan diri. Waktu
itu kami tiba di view point kira-kira
masih pukul 4 lewat dan sudah banyak wisatawan yang tiba terlebih dahulu.
Dengan bermodalkan cahaya senter dari hp kami berusaha untuk mencari tempat
yang nyaman untuk bisa melihat sunrise,
sambil mencoba untuk banyak bergerak agar tidak membeku kedinginan di
ketinggian 2.770 mdpl.
Akhirnya yang ditunggupun mulai
memperlihatkan pesonanya. It was one of
the best sunrise that I’ve ever seen in my life. Sayangny waktu itu kami
tidak bisa mengabadikan moment tersebut dengan hp kami. Tapi kami sudah sangat
bersyukur diberi kesempatan sama Allah untuk bisa melihat sunrise di Bromo. Saat cahaya sudah mulai terang kami pun dsuguhkan
dengan keindahan deretan gunung di kawasan Bromo Tengger Semeru. Pesona puncak Mahameru
yang menjulang tinggi diantara gunung-gunung disekitarnya, seolah-olah memanggil kami untuk melihatnya
lebih dekatnya lagi. Seketika keinginan untuk mendaki gunung semeru menjadi
sangat kuat, yang awalnya hanya sekedar wacana saja, kamipun bertekad dan
berusaha untuk mewujudkannya.
pemandangan indah yg disuguhkan setelah matahari terbit, Masha Allah |
To be continued.
14 komentar
Emang untuk melihat keindahan alam, jalan yanh harus ditempuh gak mudah ya.
BalasHapusSemoga nanti saya pun bisa ke sana, lihat langsung matahari terbit dari ufuk timur
Seperti pepatah yaa kak, bersusah susah dahulu bersenang senang kemudian. Rasa lelah seperti terbayar ketika sudah menikmati sunrise yang begitu indah.. baca ini, seperti mau juga mendaki..wkwkkw
BalasHapusBromo memang selalu dirindukan. Pernah kesana namun masih banyak tempat yang mau didatangi. semoga suatu hari bisa kembali lagi ke sana
BalasHapusPenasaranku melihat sun rise di Bromo.
BalasHapusPerjuangan juga ke sana ya. Perjuangan pertama adalah mencari cara supaya murah. Untungnya ketemu solusi ya, karena banyak teman belajar di Kampung Inggris.
Wah, bromo...salah satu destinasi impian😊 Btw jd kepo gmn cerita nemuin ke-12 orang yang ada😁 Pakaiannya lucu ya beneran ky winter😅,jd kepo bromo mmng sedingin apa. Smoga bisa segera kesana
BalasHapusklo di pare tiap kelas pasti langsng share info ke teman kelas buat yg blm ke bromo dan mau ke bromo klo dpt satu biasany yg satu org itu bakal share jg ke teman yg lain dan terkumpul lah 12 org ini hahah
HapusBagaimanami itu di kalau seperti sayur dilempar-lempar, hihihi....
BalasHapusKubayangkin ki tagoccang-goccangki semua, apalagi jalan yang ditempuh tidak mulus. Untungnya terbayarji dengan pemandangan yang indah.
betul kak semua penderitaan di mobil terbayar dgn pemandangan yg ada, masha Allah cantik skali
HapusPetualang yang mengasyikkan..saya jarang naik gunung cuma penikmat pantai ajha..mdh2an suatu hari bisa mendaki gunung juga deh untuk melihat ciptaan tuhan dari atas awan.
BalasHapusGunung terindahnya Indonesia mi ini kurasa kak. Siapapun yang kesini, pasti terkagum-kagum. Saya saja yang liat cuma di foto mau sekali kesana. Hehe. Semoga kalo ada rejeki saya juga bisa ke Bromo. Aamiin. Hehe.
BalasHapusSalah satu destinasi impian bisa berkunjung ke sini. Meski perjalanan yang ditempuh tak mudah, namun terbayarkan dengan indahnya pemandangan yang tercipta kak
BalasHapusWah... Bromi selalu menjadi incaran para traveller. Saya juga senang berkunjung ke destinasi yang cuacax dingin.
BalasHapusmurahnya sewa coatnya ternyata di , terus menghangatkan lagi hahahaha
BalasHapusWkwkwkk Saya juga waktu di Pare, sempat ke Bromo. Dan samaaa, pake pick up alih-alih Jeep, padahal sudah sa bayangkan foto2 keren di Bromo pake Jeep x))
BalasHapus