facebook twitter instagram

Udin's Angel

by: tayatumada


Hari-hari terakhir kami di Pare menjadi hari yang sangat sibuk, bahkan untuk nongkrong lama-lama di warung makan pun kami tak sempat. Selain sibuk mempersiapkan kebutuhan yang dibutuhkan untuk mendaki Gunung Semeru nanti, kami pun disibukkan dengan padatnya jdwal kelas IELTS. Jadi tiap ada waktu luang sedikit, waktu itu kami gunakan untuk beristirahat di asrama. 

Ada beberapa persiapan yang kami lakukan selama beberapa minggu terakhir kami di Pare. Pertama adalah berolahraga, setiap sore setelah kelas berakhir kami selalu berangkat ke lapangan yang ada di daerah Pare untuk lari keliling lapangan selama beberapa putararan (walaupun sebenarnya lebih banyak jalannya dari pada larinya, tapi tak mengapa, namany juga usaha :D). Setiap sore banyak warga lokal yang juga berolahraga di lapangan tersebut dan setiap sore juga kami selalu menjadi pusat perhatian orang-orang di sana. Bagaimana tidak, pakaian yang kami kenakan sungguh sangat jauh dari pakaian orang yang sedang berolahraga, celana kaos dan sandal jepit hahaha. Waktu itu kami tidak punya celana training ataupun sepatu lari, soalnya sebelum berangkat tidak pernah terpikirkan sedikitpun bahwa kami akan mendaki gunung. Walaupun selalu menjadi pusat perhatian tapi itu tidak menjadi penghalang buat kami, bodo amat kita tidak kenal kok, mind yours guys, hahaha (seperti itu yang ada pikiran kami waktu itu).

Sebenarnya walaupun tidak lari keliling lapangan pun tak jd masalah karena selama beberapa bulan kami tinggal di Pare, hari-harinya kami selalu bersepeda keliling Pare, apa lg kalau harus membonceng si Lea yang tidak bisa bawa sepeda, Wowww the struggle is real guys hahhhaha (sowry lea). Tapi waktu itu karena lagi semangat semangatnya pengen naik gunung dan kita tidak tau kondisi di sana kayak gimana (maklum org awam), kamipun memutuskan untuk lari keliling lapangan tiap sore biar fit nantinya. Ke dua, cari teman, biar tidak kami berempat saja yang berangkat. Alhamdulillah waktu itu ada Aldi yang bersedia ikut, Aldi ini salah satu teman kami d Pare yang sebelumnya sudah pernh berangkat ke Jogja bareng dan dia juga sudah pernah mendaki gunung semeru. Selain Aldi juga ada Pea dan Adam teman kelas IELTS kami di pare.

Baca Juga: Trip ke Yogyakarta

Ke tiga, mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk mendaki gunung. Untuk mempersiapkan semuanya, hampir tiap weekend kami selalu berangkat ke Malang, dan bersyukur banget waktu itu kami banyak dbantu sama Febri, mulai dari nyari tempat sewa tenda dkk, nyari sepatu gunung, dan jaket (thank u Febri J). Selain itu kami juga mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk izin sebelum mendaki ke petugas nanti. Berkas-berkasnya yaitu foto copy KTP dan surat keterangan berbadan sehat.

Selama proses persiapan dlakukan, tiba-tiba kami ketemu sm mas A (aku lupa namany). Waktu itu kami ketemu di tempat makan, dan tidak sengaja mendengar percakapannya dengan temannya yang lagi bercerita soal pengalamannya sehabis mendaki gunung di mana aku lupa. Sehabis makan dengan hati-hati Aas mencoba menyapanya dan bertanya hal-hal yang berkaitan dengan gunung Semeru. Waktu itu mas A welcome banget menjawab pertanyaan-pertanyaan kami, tiba-tiba Febri menyarankan untuk ngehire mas A biar jd tour guidenya kami. Aas pun mulai menanyakan mas A dan Alhamdulillah doi setuju. Waktu itu kami tidak berdiskusi dengan Aldi, soalny yang ada dpikiran kami, kami harus nyari satu lagi orang yang tau kondisi di sana kayak gimana, buat ngurangin bebannya Aldi, dan kami takut kalau tiba-tiba pas hari H nanti Aldi tidak bisa ikut.

Hari yang kami tunggu pun tiba, setelah berpamitan dengan teman-teman di pare, kami pun berangkat menuju Malang, dan dari sini lah sebuah cerita di mulai, mulai dari senang, sedih, kecewa terus senang lagi. Semuanya menjadi kenangan yang sangat berharga untuk kami. I will tell you about the story next time J



 xo
TayaTumada

13.05 2 komentar
Ada beberapa spot yang kami kunjungi selama Tour Bromo. Selain menikmati matahari terbit di bukit penanjakan 1, masih ada 3 spot lagi yang akan kami kunjungi. Bukit Savana , Pasir Berbisik, dan naik ke Kawah Bromo. Waktu itu kami mengunjungi Bukit Savana terlebih dahulu sesuai dengan saran pak sopir. Selama perjalanan menuju Bukit Savana rasa ngantuk mulai menyerang kami, mengingat kami belum tidur lg sejak pukul 3 subuh. Walaupun kondisi jalan yang menanjak, menurun dan berkelok- kelok tidak menjadi penghalang untuk bisa tidur pulas di mobil. Mungkin ini sudah menjadi skill bawaan dari Pesantren, bisa tidur di mana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apapun :D.

Baca Juga : Bromo "part 1"

Tiba di Bukit Savana, kami langsung disuguhkan dengan pemandangan padang rumput hijau yang berjejer sepanjang kiloan meter di depan kami. Rasa ngantuk pun seketika hilang. Pemandangan di bukit Savana ini kurang lebih hampir mirip dengan bukit Teletubbies tp masih lebih cantik bukit Savana sih J. Dan setiap sisinya sangat Instagramble. Jadi sebaiknya kalian membawa kamera “dewa” dan jangan lupa untuk sedikit berdandan cantik (banyak pun tak masalah haha) kalau mau ke sini :D.
Dari pemandangan yang hijau subur, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Pasir berbisik, gurun pasir tandus yang letakny tidak jauh dari bukit Savana. Dinamakan pasir berbisik karena ketika angin bertiup, butiran-butiran pasir akan berterbangan dan terdengar seperti suara bisikan. Syuhhh!. Di sini kita bisa melihat keagungan Allah SWT, karena tempat yang subur dan tandus berada dalam satu kawasan, Masha Allah. Di Pasir Berbisik ini, selain berfoto ria, teman-teman trip kami yang lain ada yang bermain prosotan. Rasanya seperti anak kecil yang sangat bahagia bisa main pasir-pasiran. Pokoknya banyak hal seru yang bisa dilakukan di sini.
Setelah puas berfoto dan bermain di bukit Savana dan Pasir Berbisik, akhirnya pak sopir membawa kami ke tujuan akhir di Tour Bromo ini, yaitu mendaki Kawah Gunung Bromo yang masih aktif diketinggian 2.329 mdpl. Sebelum naik ke Kawah Bromo, kami harus berjalan kaki kurang lebih 3 KM dari parkiran. Alternative lainnya yaitu bisa naik kuda yang banyak di sewakan di sepanjang jalan. Selain karena budget kami yang pas-pasan dan memiliki keinginan untuk mendaki semeru, kami memutuskan untuk jalan kaki, itung-itung olahraga sebelum mendaki ke semeru hihi.

Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya kami tiba di kaki gunung Bromo. Untuk naik ke puncak Bromo kami masih harus menaiki kurang lebih 250 anak tangga yang curam. Sebelum naik kami beristirahat sejenak untuk mengumpulkan kembali tenaga yang terkuras sehabis berjalan kaki. Selangkah demi selangkah kami menaiki tiap anak tangga yang ada dan sesekali berhenti untuk mengatur nafas dan memeriksa keadaan yang lain untuk memastikan semua baik-baik saja. Di sini kami tidak banyak berbicara lagi, kami hanya focus dengan anak tangga yang ada di depan kami. And finally we did it!, Alhamdulillah.

Sampai di puncak Bromo beberapa teman kami ada yang membawa bekal, katanya pengen merasakan sarapan di atas puncak Bromo. Waktu itu kami tidak ada pikiran sedikit pun untuk membawa bekal, bawa diri sendiri saja sudah luar biasa rasanya hahahh. Sekitar pukul 11 pagi, kami kembali menuju parkiran wonokitri dan berganti mobil BMA yang akan membawa kami kembali ke Pare, tapi waktu itu kami berempat memutuskan untuk tidak ikut pulang karena ingin menghabiskan sisa liburan di Malang.

Alhamdulillah trip BROMO kami waktu itu luar biasa menyenangkan dan teman-teman trip kami luar biasa baik dan seru, apalagi waktu itu kebanyakan dari mereka berasal dari Makassar. Jadi logat dan selera “joke”nya hampir sama. Yang pasti, pengen balik lagi ke Bromo, pengen foto-foto yang cantik dengan kamera yang bagus ahahahha. Soalnya waktu itu muka kami luar biasa bermuka bantal plus kusam alias “cukmala” hahaha. Selain itu, Trip ini juga merupakan awal munculnya sebuah mimpi dan keinginan yang kuat untuk bisa melihat langsung keindahan gunung Semeru.


XO
TayaTumada
21.23 15 komentar
Dua minggu setelah perjalanan kami ke Jogja, berkunjung ke Bromo adalah tujuan kami selanjutnya. Waktu itu kami berinisiatif untuk mengatur trip kami sendiri tanpa harus ikut paket wisata yang disediakan oleh lembaga kursus di Pare. Soalnya kami takut dikecewain untuk ke dua kainya setelah kejadian di Bali. Trip kali ini diatur oleh teman kami Iqbal. Dengan estimasi budget kira-kira 100-125 ribu. Jadi waktu itu kami perlu mencari sekitar 12 orang untuk ikut sama kami, biar biayanya bisa lebih murah. Beruntungnya belajar di Kampung Inggris Pare, kami tiba-tiba saja punya banyak teman dari segala usia dan kota. Jadi menemukan ke12 org yang bisa ikut dengan kami itu g sesulit yang dibayangkan.

Baca Juga : Trip ke Bali

Jumat malam kami berangkat ke Bromo dari pare, Kediri dengan menggunakan mini bus BMA. Kira-kira pukul 3 Subuh kami sudah tiba di parkiran wonokitri, untuk berganti kendaraan dari BMA ke mobil pick up, waktu itu kami sempat kaget kirain bakal naik mobil jeep seperti yang banyak digunakan wisatawan lain, tau-tauny naik mobil pick up. Mungkin ini lah alasannya kenapa biayanya sangat murah hahahah. Di parkiran wonokitri juga banyak pedagang setempat yang menyewakan coat dan sarung tangan. Karena udaranya sangat dingin, tidak seperti yang saya bayangkan terpaksa saya harus menyewa salah satu coat tersebut. Soalny waktu itu saya hanya menggunakan sweeter rajutan saja. Biaya sewanya kira-kira 25-50ribu (kalau saya tidak salah ingat).
klo liat foto ini berasa seperti lg ngerasain winter di luar negeri :D
Kami ber12 duduk di belakang mobil, sambil berusaha menikmati perjalanan menuju ke bukit penanjakan untuk melihat sunrise. Sebelumnya saya sudah pernah naik mobil pick up dan duduk dbelakang, jadi saya sudah bisa membayangkan bagaimana rasanya nanti, apa lagi perjalanan yang dilalui menanjak dan berbelok-belok. Mungkin rasanya seperti sayuran yang dilempar-lempar naik ke mobil. Mungkin seperti itu :D. Selama perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah dan dtemani dengan ratusan cahaya bintang yang bertaburan di langit.

Turun dari mobil, kami masih harus berjalan kaki menuju ke view point dbukit penanjakan. Di sepanjang jalan banyak kedai-kedai yang menjual makanan dan minuman serta menyediakan api unggun kecil untuk menghangatkan diri. Waktu itu kami tiba di view point kira-kira masih pukul 4 lewat dan sudah banyak wisatawan yang tiba terlebih dahulu. Dengan bermodalkan cahaya senter dari hp kami berusaha untuk mencari tempat yang nyaman untuk bisa melihat sunrise, sambil mencoba untuk banyak bergerak agar tidak membeku kedinginan di ketinggian 2.770 mdpl.

Akhirnya yang ditunggupun mulai memperlihatkan pesonanya. It was one of the best sunrise that I’ve ever seen in my life. Sayangny waktu itu kami tidak bisa mengabadikan moment tersebut dengan hp kami. Tapi kami sudah sangat bersyukur diberi kesempatan sama Allah untuk bisa melihat sunrise di Bromo. Saat cahaya sudah mulai terang kami pun dsuguhkan dengan keindahan deretan gunung di kawasan Bromo Tengger Semeru. Pesona puncak Mahameru yang menjulang tinggi diantara gunung-gunung disekitarnya,  seolah-olah memanggil kami untuk melihatnya lebih dekatnya lagi. Seketika keinginan untuk mendaki gunung semeru menjadi sangat kuat, yang awalnya hanya sekedar wacana saja, kamipun bertekad dan berusaha untuk mewujudkannya.
pemandangan indah yg disuguhkan setelah matahari terbit, Masha Allah



To be continued.


19.35 14 komentar
Newer Posts
Older Posts

About me






A 29 years old girl who loves Family, Friendship, and Traveling enthusiast


Follow me

Instagram

Viewers

Labels

about myself Experience Family Fashion film giveaway Hijab Holiday LIFE Mendaki Gunung MHA MRS notes to ourselves Quotes Romusa sahabat Semeru skripsi surveyor Travel mates travelling φίλος

Blog Archive

  • ►  2020 (2)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2019 (6)
    • ►  November (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (3)
  • ▼  2018 (9)
    • ▼  Desember (3)
      • A Few Weeks Before
      • BROMO "part 2"
      • BROMO "part 1"
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (4)
  • ►  2013 (11)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2012 (100)
    • ►  Desember (9)
    • ►  November (15)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (11)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (17)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2011 (66)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (28)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (15)

Followers

Created with by ThemeXpose