facebook twitter instagram

Udin's Angel

by: tayatumada


Hari-hari terakhir kami di Pare menjadi hari yang sangat sibuk, bahkan untuk nongkrong lama-lama di warung makan pun kami tak sempat. Selain sibuk mempersiapkan kebutuhan yang dibutuhkan untuk mendaki Gunung Semeru nanti, kami pun disibukkan dengan padatnya jdwal kelas IELTS. Jadi tiap ada waktu luang sedikit, waktu itu kami gunakan untuk beristirahat di asrama. 

Ada beberapa persiapan yang kami lakukan selama beberapa minggu terakhir kami di Pare. Pertama adalah berolahraga, setiap sore setelah kelas berakhir kami selalu berangkat ke lapangan yang ada di daerah Pare untuk lari keliling lapangan selama beberapa putararan (walaupun sebenarnya lebih banyak jalannya dari pada larinya, tapi tak mengapa, namany juga usaha :D). Setiap sore banyak warga lokal yang juga berolahraga di lapangan tersebut dan setiap sore juga kami selalu menjadi pusat perhatian orang-orang di sana. Bagaimana tidak, pakaian yang kami kenakan sungguh sangat jauh dari pakaian orang yang sedang berolahraga, celana kaos dan sandal jepit hahaha. Waktu itu kami tidak punya celana training ataupun sepatu lari, soalnya sebelum berangkat tidak pernah terpikirkan sedikitpun bahwa kami akan mendaki gunung. Walaupun selalu menjadi pusat perhatian tapi itu tidak menjadi penghalang buat kami, bodo amat kita tidak kenal kok, mind yours guys, hahaha (seperti itu yang ada pikiran kami waktu itu).

Sebenarnya walaupun tidak lari keliling lapangan pun tak jd masalah karena selama beberapa bulan kami tinggal di Pare, hari-harinya kami selalu bersepeda keliling Pare, apa lg kalau harus membonceng si Lea yang tidak bisa bawa sepeda, Wowww the struggle is real guys hahhhaha (sowry lea). Tapi waktu itu karena lagi semangat semangatnya pengen naik gunung dan kita tidak tau kondisi di sana kayak gimana (maklum org awam), kamipun memutuskan untuk lari keliling lapangan tiap sore biar fit nantinya. Ke dua, cari teman, biar tidak kami berempat saja yang berangkat. Alhamdulillah waktu itu ada Aldi yang bersedia ikut, Aldi ini salah satu teman kami d Pare yang sebelumnya sudah pernh berangkat ke Jogja bareng dan dia juga sudah pernah mendaki gunung semeru. Selain Aldi juga ada Pea dan Adam teman kelas IELTS kami di pare.

Baca Juga: Trip ke Yogyakarta

Ke tiga, mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk mendaki gunung. Untuk mempersiapkan semuanya, hampir tiap weekend kami selalu berangkat ke Malang, dan bersyukur banget waktu itu kami banyak dbantu sama Febri, mulai dari nyari tempat sewa tenda dkk, nyari sepatu gunung, dan jaket (thank u Febri J). Selain itu kami juga mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk izin sebelum mendaki ke petugas nanti. Berkas-berkasnya yaitu foto copy KTP dan surat keterangan berbadan sehat.

Selama proses persiapan dlakukan, tiba-tiba kami ketemu sm mas A (aku lupa namany). Waktu itu kami ketemu di tempat makan, dan tidak sengaja mendengar percakapannya dengan temannya yang lagi bercerita soal pengalamannya sehabis mendaki gunung di mana aku lupa. Sehabis makan dengan hati-hati Aas mencoba menyapanya dan bertanya hal-hal yang berkaitan dengan gunung Semeru. Waktu itu mas A welcome banget menjawab pertanyaan-pertanyaan kami, tiba-tiba Febri menyarankan untuk ngehire mas A biar jd tour guidenya kami. Aas pun mulai menanyakan mas A dan Alhamdulillah doi setuju. Waktu itu kami tidak berdiskusi dengan Aldi, soalny yang ada dpikiran kami, kami harus nyari satu lagi orang yang tau kondisi di sana kayak gimana, buat ngurangin bebannya Aldi, dan kami takut kalau tiba-tiba pas hari H nanti Aldi tidak bisa ikut.

Hari yang kami tunggu pun tiba, setelah berpamitan dengan teman-teman di pare, kami pun berangkat menuju Malang, dan dari sini lah sebuah cerita di mulai, mulai dari senang, sedih, kecewa terus senang lagi. Semuanya menjadi kenangan yang sangat berharga untuk kami. I will tell you about the story next time J



 xo
TayaTumada

13.05 2 komentar
Ada beberapa spot yang kami kunjungi selama Tour Bromo. Selain menikmati matahari terbit di bukit penanjakan 1, masih ada 3 spot lagi yang akan kami kunjungi. Bukit Savana , Pasir Berbisik, dan naik ke Kawah Bromo. Waktu itu kami mengunjungi Bukit Savana terlebih dahulu sesuai dengan saran pak sopir. Selama perjalanan menuju Bukit Savana rasa ngantuk mulai menyerang kami, mengingat kami belum tidur lg sejak pukul 3 subuh. Walaupun kondisi jalan yang menanjak, menurun dan berkelok- kelok tidak menjadi penghalang untuk bisa tidur pulas di mobil. Mungkin ini sudah menjadi skill bawaan dari Pesantren, bisa tidur di mana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apapun :D.

Baca Juga : Bromo "part 1"

Tiba di Bukit Savana, kami langsung disuguhkan dengan pemandangan padang rumput hijau yang berjejer sepanjang kiloan meter di depan kami. Rasa ngantuk pun seketika hilang. Pemandangan di bukit Savana ini kurang lebih hampir mirip dengan bukit Teletubbies tp masih lebih cantik bukit Savana sih J. Dan setiap sisinya sangat Instagramble. Jadi sebaiknya kalian membawa kamera “dewa” dan jangan lupa untuk sedikit berdandan cantik (banyak pun tak masalah haha) kalau mau ke sini :D.
Dari pemandangan yang hijau subur, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Pasir berbisik, gurun pasir tandus yang letakny tidak jauh dari bukit Savana. Dinamakan pasir berbisik karena ketika angin bertiup, butiran-butiran pasir akan berterbangan dan terdengar seperti suara bisikan. Syuhhh!. Di sini kita bisa melihat keagungan Allah SWT, karena tempat yang subur dan tandus berada dalam satu kawasan, Masha Allah. Di Pasir Berbisik ini, selain berfoto ria, teman-teman trip kami yang lain ada yang bermain prosotan. Rasanya seperti anak kecil yang sangat bahagia bisa main pasir-pasiran. Pokoknya banyak hal seru yang bisa dilakukan di sini.
Setelah puas berfoto dan bermain di bukit Savana dan Pasir Berbisik, akhirnya pak sopir membawa kami ke tujuan akhir di Tour Bromo ini, yaitu mendaki Kawah Gunung Bromo yang masih aktif diketinggian 2.329 mdpl. Sebelum naik ke Kawah Bromo, kami harus berjalan kaki kurang lebih 3 KM dari parkiran. Alternative lainnya yaitu bisa naik kuda yang banyak di sewakan di sepanjang jalan. Selain karena budget kami yang pas-pasan dan memiliki keinginan untuk mendaki semeru, kami memutuskan untuk jalan kaki, itung-itung olahraga sebelum mendaki ke semeru hihi.

Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya kami tiba di kaki gunung Bromo. Untuk naik ke puncak Bromo kami masih harus menaiki kurang lebih 250 anak tangga yang curam. Sebelum naik kami beristirahat sejenak untuk mengumpulkan kembali tenaga yang terkuras sehabis berjalan kaki. Selangkah demi selangkah kami menaiki tiap anak tangga yang ada dan sesekali berhenti untuk mengatur nafas dan memeriksa keadaan yang lain untuk memastikan semua baik-baik saja. Di sini kami tidak banyak berbicara lagi, kami hanya focus dengan anak tangga yang ada di depan kami. And finally we did it!, Alhamdulillah.

Sampai di puncak Bromo beberapa teman kami ada yang membawa bekal, katanya pengen merasakan sarapan di atas puncak Bromo. Waktu itu kami tidak ada pikiran sedikit pun untuk membawa bekal, bawa diri sendiri saja sudah luar biasa rasanya hahahh. Sekitar pukul 11 pagi, kami kembali menuju parkiran wonokitri dan berganti mobil BMA yang akan membawa kami kembali ke Pare, tapi waktu itu kami berempat memutuskan untuk tidak ikut pulang karena ingin menghabiskan sisa liburan di Malang.

Alhamdulillah trip BROMO kami waktu itu luar biasa menyenangkan dan teman-teman trip kami luar biasa baik dan seru, apalagi waktu itu kebanyakan dari mereka berasal dari Makassar. Jadi logat dan selera “joke”nya hampir sama. Yang pasti, pengen balik lagi ke Bromo, pengen foto-foto yang cantik dengan kamera yang bagus ahahahha. Soalnya waktu itu muka kami luar biasa bermuka bantal plus kusam alias “cukmala” hahaha. Selain itu, Trip ini juga merupakan awal munculnya sebuah mimpi dan keinginan yang kuat untuk bisa melihat langsung keindahan gunung Semeru.


XO
TayaTumada
21.23 15 komentar
Dua minggu setelah perjalanan kami ke Jogja, berkunjung ke Bromo adalah tujuan kami selanjutnya. Waktu itu kami berinisiatif untuk mengatur trip kami sendiri tanpa harus ikut paket wisata yang disediakan oleh lembaga kursus di Pare. Soalnya kami takut dikecewain untuk ke dua kainya setelah kejadian di Bali. Trip kali ini diatur oleh teman kami Iqbal. Dengan estimasi budget kira-kira 100-125 ribu. Jadi waktu itu kami perlu mencari sekitar 12 orang untuk ikut sama kami, biar biayanya bisa lebih murah. Beruntungnya belajar di Kampung Inggris Pare, kami tiba-tiba saja punya banyak teman dari segala usia dan kota. Jadi menemukan ke12 org yang bisa ikut dengan kami itu g sesulit yang dibayangkan.

Baca Juga : Trip ke Bali

Jumat malam kami berangkat ke Bromo dari pare, Kediri dengan menggunakan mini bus BMA. Kira-kira pukul 3 Subuh kami sudah tiba di parkiran wonokitri, untuk berganti kendaraan dari BMA ke mobil pick up, waktu itu kami sempat kaget kirain bakal naik mobil jeep seperti yang banyak digunakan wisatawan lain, tau-tauny naik mobil pick up. Mungkin ini lah alasannya kenapa biayanya sangat murah hahahah. Di parkiran wonokitri juga banyak pedagang setempat yang menyewakan coat dan sarung tangan. Karena udaranya sangat dingin, tidak seperti yang saya bayangkan terpaksa saya harus menyewa salah satu coat tersebut. Soalny waktu itu saya hanya menggunakan sweeter rajutan saja. Biaya sewanya kira-kira 25-50ribu (kalau saya tidak salah ingat).
klo liat foto ini berasa seperti lg ngerasain winter di luar negeri :D
Kami ber12 duduk di belakang mobil, sambil berusaha menikmati perjalanan menuju ke bukit penanjakan untuk melihat sunrise. Sebelumnya saya sudah pernah naik mobil pick up dan duduk dbelakang, jadi saya sudah bisa membayangkan bagaimana rasanya nanti, apa lagi perjalanan yang dilalui menanjak dan berbelok-belok. Mungkin rasanya seperti sayuran yang dilempar-lempar naik ke mobil. Mungkin seperti itu :D. Selama perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah dan dtemani dengan ratusan cahaya bintang yang bertaburan di langit.

Turun dari mobil, kami masih harus berjalan kaki menuju ke view point dbukit penanjakan. Di sepanjang jalan banyak kedai-kedai yang menjual makanan dan minuman serta menyediakan api unggun kecil untuk menghangatkan diri. Waktu itu kami tiba di view point kira-kira masih pukul 4 lewat dan sudah banyak wisatawan yang tiba terlebih dahulu. Dengan bermodalkan cahaya senter dari hp kami berusaha untuk mencari tempat yang nyaman untuk bisa melihat sunrise, sambil mencoba untuk banyak bergerak agar tidak membeku kedinginan di ketinggian 2.770 mdpl.

Akhirnya yang ditunggupun mulai memperlihatkan pesonanya. It was one of the best sunrise that I’ve ever seen in my life. Sayangny waktu itu kami tidak bisa mengabadikan moment tersebut dengan hp kami. Tapi kami sudah sangat bersyukur diberi kesempatan sama Allah untuk bisa melihat sunrise di Bromo. Saat cahaya sudah mulai terang kami pun dsuguhkan dengan keindahan deretan gunung di kawasan Bromo Tengger Semeru. Pesona puncak Mahameru yang menjulang tinggi diantara gunung-gunung disekitarnya,  seolah-olah memanggil kami untuk melihatnya lebih dekatnya lagi. Seketika keinginan untuk mendaki gunung semeru menjadi sangat kuat, yang awalnya hanya sekedar wacana saja, kamipun bertekad dan berusaha untuk mewujudkannya.
pemandangan indah yg disuguhkan setelah matahari terbit, Masha Allah



To be continued.


19.35 14 komentar
Perjalanan ke Jogja pada waktu itu memiliki 2 tujuan utama yang harus dilakukan selama dsana, selain menelusuri kota jogja tentuny. Pertama nontn film Madre (semoga ingatan saya benar) yang kebetulan pada waktu itu lg tayang dbioskop, tdny pengen nontn di Kediri/Malang tp filmnya g ada , pengen nontn di Surabaya tp mikir klo kesn kita numpang nginap dmn soalny g ada kerabat (lumayan buat hebat biaya penginapan :D). Kedua kami dapat undangan dari Mbak Hanum Rais untuk berjumpa dengan beliau, Sebenarnya yang dapat undangan adalah Aas tp setelah nurul menjelaskan beberapa hal sm Mbak Hanum dan Mas Rangga akhirnya kamipun turut di Undang ( lucky us :D ).

Sebelum berangkat, saya menghubungi Udin (tetangga saya di Makassar tp sudah seperti ade kandung) ngasih kabar kalau saya dan teman2 saya bakal berangkat ke Jogja dan minta tolong kali aja ada yang bersedia menampung kami untuk nginap di rumah/kostannya. Alhamdulillah Udin punya teman kuliah yang kebetulan orang Makassar juga dan junior dari lea dan oshyn di Pesantren Ummul Mukminin yang bersedia menampung kami. Rasanya tiap kemana-mana kami pasti selalu berjumpa dengan anak Ummul ahahaha.

Waktu itu kami berangkat dari Pare ke Jogja bareng Aldy (anak Makassar yang kuliah di Jogja) dan Kak Roy (pernah tinggal d Jogja dan punya banyak teman di Jogja). Kami berangkat tanggal 12042013 dari stasiun Jombang, waktu itu harga tiket kereta ekonominy sekitr 50rb, skrng g tw berp lg :D. Setibanya di Jogja kami langsung singgah di salah satu Mall (aku lupa namanya) buat nonton film dan janjian ketemu sm Udin dan Imam (adenya lea yang sekolah di Jogja), sekalian di perkenalkan dgn temanny udin. Selesai nonton kami cuman singgah untuk makan malam di angkringan dan langsung ke kost buat istirahat. 

13042013

Taman Sari adalah tempat wisata pertama yang kami kunjungin selama di Jogja. Beruntung kami punya Aldy yang tau tentang sejarah dari taman sari tersebut. Jadi kita g perlu sewa guide atwpun nguping dr guide wisatawan lainnya. Jadi Aldy ini selain jd guide, doi juga sebagai photografer kami and because of him we have lot of good pictures, thank u Aldy :).


Dari taman sari kami langsung ke Raminten buat makan siang, waktu itu kami naik motor diboncengin sm para lelaki dalam grup jogja kali ini. Actually I had a funny story, klo ini g lucu buat kalian its oke hahaha. so guys intermezzo dulu sebelum lanjut ke topic utama :D

"So para lelaki ini adalah notabene org-org yang sudah lama tinggal di Jogja dan tw atwpun sedikit tw sejarah dari tempat2 dj Jogja. Jadi selama diperjalanan kami melewati beberapa tempat yang asing buat org awam kek saya misalnya waktu itu kami melewati pohon beringin kembar yang besar, sebagai org awam pasti kalian penasaran dong itu tempat apa, atwpun sejarah/mitosnya gimana. Waktu itu saya bertanya sm Udin..

Saya: Udin tempat apa itu?
Udin: Pohon Beringin.

Whatt??? anak bayi juga tw kali klo itu pohon beringin..-__- dan bukan cuman kasus pohon beringin ini saja sih, di beberapa tempat yang kami lewati pun tiap kali nanya ke Udin jawabannya selalu singkat padat dan jelas..

Saya: Udin ini apa?
Udin: Rujab.
Saya: ini??
Udin: Patung.

Ohhh come on... gondok abis dah keliling Jogja sm nih bocah. Biasanya sampe di penginapan kami langsung mengulang kembali kejadian yang dialami selama seharian penuh. Then we knew that we had mmm unique guides. Jadi Aas naik motor bareng Aldy, Aldy ini tipikal a very good tour guide, g perlu ditanya ini tempat apa, itu tempat apa, doi langsung menjelaskan dengan sendirinya tiap tempat yang dilewati. Oshyn bareng sm Kak Roy, kalau kak Roy ini masih harus di pancing sm beberapa pertanyaan tp dijawab dengan penjelasan yang memuaskan. Lastly, Lea bareng adeknya Imam. Lea dan Imam ini adalah pasangan yang males ngomong. Karena Lea g bertanya, Imam pun g merasa harus menjelaskan ke kakaknya tiap tempat yg dlewati, kalaupun Lea bertanya, si Imam hanya menjawab singkat mirip sm Udin tp si Lea merasa baik-baik aja sm jawaban dari Imam, g kayak saya yang gondok dan haus akan penjelasan hahahah

Ok back to topic.

Setelah ISHOMA di Raminten, kami pun memutuskan untuk ke Candi Prambanan soalnya menurut guides kami tempatnya g jauh jauh amat. Kecuali Imam yah soalny doi g ngomong apa-apa. Dan setelah dilaluiii ternyata lumayan guys kayak naik motor dari minasa upa ke maros.. Lumayan bikin encok. Tapi klo dipikir-pikir g papa sih, kapan lagi kan bisa berkunjung ke Candi Prambanan :).



Dari Prambanan kami langsung ke daerah Malioboro dan makan malam di salah satu dari sekian banyak angkringan-angkringan yang ada (lupa aku tempatnya di mana maaf :D)

14042013

Tujuan utama kami hari itu adalah bertamu ke rumah mbak Hanum dan mas Rangga. Waktu itu kami cuman berempat sj g ditemani sm para guides dan memutuskan untuk ketemuan sm mereka nanti sore di daerah Malioboro.

Waktu itu janjian sm mbak Hanum siang hari, jadi paginya kami jalan-jalan dulu dbeberapa tempat wisata, yang pertama adalah Tugu Jogja, konon katanya klo berfoto dsitu bisa balik lagi ke Jogja. Dari Tugu Jogja kami memutuskan untuk ke Keraton. Karena g tw harus naik apa dan gimana, kamipun bertanya sm Mas-mas yang lg motret Tugu Jogja. Seingat saya waktu itu beliau bilang jarak dari Tugu Jogja ke Keraton dekat aja tinggal lurus-lurus. Mungkin beliau mendengar percakap kami, waktu itu berencana buat jalan kaki aja ke keraton soalnya katanya dekat. Tiba-tiba mas-masnya menawarkan diri untuk mengantar kami ke Keraton. Tanpa pikir panjang kamipun langsung mengiyakan, lumayan guys gratis :D.

Di Mobil masnya ngomong . Mbak dari tugu ke keraton sih dekat tapi g jalan kaki juga kali mbak, jauh. Kami pun cuman cengengesan dan berterima kasih karena sudah mau dianterin hahaha. Demi apa yah, waktu itu kami mikir buat jalan kaki hahahahah.

Sambil berfoto dibeberapa tempat dan menikmati keindahan Keraton Jogja, kami juga sedikit nguping penjelasan dari guide wisatawan hihi. So guys i just wanna tell you that ditiap perjalanan kami sebisa mungkin kami meminimalisir pengeluaran yang ada, seperti g perlu nyewa guide-guide cukup nguping aja dari guide org hahahah

Dari Keraton kami naik becak ke Taman Pintar sambil menikmati pemandangan kota Jogja. Dari taman pintar kami langsung naik taxi menuju ke rumah Mbak Hanum. Sampai drumah mbak Hanum kami langsung diajak buat makan siang sambil ngobrol tentang 99 Cahaya Langit di Eropa dan lain-lainnya. Karena mbak Hanum ada keperluan lain sehabis makan jadinya kami langsung balik ke rumah beliau dan melanjutkan percakapan singkat kami dsana. Kami bersyuukurr banget bisa dpertemukan sm Mbak Hanum dan Mas Rangga. Mereka adalah pasangan yangg baikk banget, baru pertama kali ketemu kami langsung dipinjemin sopir dan mobilnya buat mengantar kami keliling Jogja. Ini adalah sesuatu yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya. Guys di pinjemin sopir dan mobilnya gila ajaa ,, kami ini bukan siapa-siapanya mereka dan ini adalah pertemuan kami yang pertama. It was unbelieveable and unforgetable.

Mereka ini pasangan yangg sangat romantis, couple goals banget. Saya g tau bagaimana harus menjelaskankan, cara mas Rangga menatap mbak Hanum (begitupun sebalikny) cara mereka ngomong satu sama lain aduhhhh eghhh soo sweet banget kayk di drama-drama korea gitu hahahahah. Dalam hati kami cuman bisa mendoakan kebaikan, kesehatan, kesuksesan buat mereka, kami g bisa memberikan mereka apa-apa. Hanya doa yang bisa kami lakukan. 

Alhamdulillah silaturahmi kami masih berlanjut. Terakhir kali ketemu waktu merk berkunjung ke makassar untuk promosi film Bulan Terbelah di Langit Amerika, dan g nyangka mereka masih mengingat nama-nama kami hahah.





Dari rumah Mbak Hanum kami langsung ke daerah Malioboro nongkrong sebentar dan belanja "sedikit" terus balik ke penginapan buat packing karena malamny kami harus balik ke Pare naik Bus.

Rejeky dari Allah itu bisa datang dari mana saja bahkan dari "sesuatu" atwpun "seseorang" yang tidak pernh kalian bayangkan sebelumnya. Seperti yang kami alami selama berada di Jogja. Bersyukurr banget sama Allah karena dipertemukan sama orang-orang yang baikkk banget dan sangat membantu kami selama perjalanan kami.

Thank you for everything that You have given to us. Thanks, GOD. I am so blessed.
18.51 15 komentar
Baru-baru ini saya kehilangan 3 anggota keluarga saya dalam waktu yang berdekatan. Pertama disebabkan karena kecelakaan kerja, dan yang lainnya krn bencana alam yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Sampai detik ini semuany masih terasa seperti mimpi, kadang saya berharap semua ini hanya mimpi buruk di siang bolong, dan setelah saya bangun semuanya baik-baik saja. Sampai detik ini pun, tiap kali saya mendengar suara ambulans, membaca, menonton, atwpun mendengarkan kembali cerita tentang kejadian di Palu rasanya langsung sesak nafas. Sebisa mungkin saya berusaha untuk menghindari itu semua, menghindari org2 yang penasaran dan meminta sebuah cerita/informasi dari sy/kami sekeluarga. Even now, i am endlessly crying, when writing it. 

I've read some of mm I called it "wise words" from people/person who has lost their family member.  Their words have given me a strength to face my nightmare. So I decided to share it. I wish that it can give strength to some of the people out there who feel the same way I feel. Even if it just a little strength.:

"To those people who lost their family members like me, be strong, this tragedy will never let us down but will make us get motivated that we have to always remember Allah and fight for Him until we leave this world. I know it's hard for all of us but we have to keep walking forward, because people may come and disappear in our lives. But know that Allah is there. Ask Him to heal your heart, grant you sabr and have faith in him. Allah knows what is best and He is the best planner.

Our loss has given me/us a lesson, that death comes anytime and truly the only person who can help you is only Allah. How we are when we die and we get to choose which kind of person we are. So live each day to the fullest, always be kind, help one another because you will need their help too. Always make do'a for your loved one, cherish him/her when they are around, be grateful to Allah always for what you have now for it/him/her be gone so sudden you never know. Make do'a for them is the only thing we can do because Allah is listening and will grant our do'a.

Whatever you feel just feel it.. feeling of losing. everything, just let it go. Its okay to be sad, it's a grief time that you have to face. If you wanna cry just let it out, no need to hold it, I am afraid that the healing process will take a long time. Just like what I felt when my dad passed away. Because of I held everything that I felt and I was trying not to cry in front of many people so the healing process needed a very long time. My dad always told me before he passed away that 'if you wanna cry just cry but not to 'meraung-raung'. So, guys, everything needs a process, its okay to be sad. Insha Allah, we will be 'ikhlas'  as the time goes by."

 In this time, I would like to say thank u you so much for those people who help me and my family in facing all of this problems. It means a lot to us. Thank u so much for you guys who have written all of those "wise words". Your words are a cure for my broken heart and it really inspires me a lot. 

XO

PS: Remind your loved ones that you love them. You'll miss them when their presence is gone. May Allah will reunite all of us with our loved ones in His Jannah. Amin



13.08 No komentar
05042013

Berawal dari omongan "kosong" belaka dengan salah satu teacher yang ada di Pare. Akhirnya kami memutuskan untuk ikut ke Bali dengan rombongan dari lembaga kursus tersebut. Perjalanan dari Pare - Bali kurang lebih 15 jam melalui jalur darat kemudian menyebrang dengan kapal Feri di pelabuhan ketapang menuju gilimanuk. Yang saya ingat waktu itu kami berangkat sore hari dari Pare dan tiba di Bali pada pagi hari.

Salah satu tujuan kami ke Bali kali ini, selain buat jalan-jalan juga untuk melatih skill kami dalam berbahasa Inggris. Teacher yang mendampingi kami menyarankan untuk menggunakan kesempatan ini untuk melatih speaking skill dengan berbincang-bincang dengan para native yang ditemui di Bali nanti.

Sampai di Bali kami langsung mengunjungi salah satu tempat wisata wajib yang ada di Bali yaitu Tanah Lot. Disni kami tidak menghabiskan banyak waktu, karena masih merasa sangat lelah sehabis perjalanan panjang Pare-Bali. Dari Tanah Lot kami langsung menuju ke tempat penginapan, beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Rute kami selanjutnya adalah Tanjung Benoa Water Sport, disini kami diberikan beberapa pilihan untuk melakukan apa saja yang kami inginkan, beberapa diantara rombongan kami ada yang menyebrang ke pulau penyu. Sedangkan kami ber 5 (saya, aas, lea, oshyn, dan faisal) memutuskan untuk melihat lihat disekitar pantai. 

Dari Tanjung Benoa kami langsung berangkat ke Krisna buat belanja oleh2 habis itu lanjut ke Pantai Kuta, dsni lagi dan lagi kami ber4 menghabiskan waktu untuk jalan2 disekitar Pantai Kuta. Sedangkan Faisal memutuskan untuk "main air". Walaupun pada akhirnya doi nyesel karena melihat hasil foto2 kami :D (ngeyel sih, padahal udah dibilangin g usah main air hahhaha)


Balik ke penginapan kami langsung nanyain jadwal besok pagi mau kemn sm tutor kami (Dan dsini awal mula perasaan kecewa kami muncul). Seingat saya waktu itu beliau bilang besok pagi mau ke Pantai lagi, (aku lupa nama pantainya apa) buat liat sunrise. Sebenarnya kami kurang sreg sm jadwal yang ada soalnya lagi lagi ke Pantai, setelah seharian tadi kami sudah menghabiskannya di Pantai. Awalnya kami memutuskan untuk ikut sm jadwal yang ada. Sambil mencari plan B, karena kami g yakin klo besok jadwalnya bakal ontime.

Apa yang kami khawatirkan pun terjadi. Kami sudah siap dari jam 05.30 am  karena jadwal pagi itu mau liat sunrise. Kami menunggu selama beberapa jam belum ada tanda-tanda akan berangkat, sunrise sudah lwat pastinya. Kami pun memutuskan untuk berpisah dengan rombongan dan berangkat ke Garuda Wisnu Kencana dengan menyewa mobil dan sopir rekomendasi dari tempat penginapan. Alhamdulillah sopirny sangat baik, beliau menyarankan beberapa tempat yang bisa kami kunjungi sebelum bertemu kembali dengan rombongan kami. Tapi waktu itu kami memutuskan untuk mengikuti plan B yang sdh  dsepakati bersama. Kali ini Faisal sudah g mau pisah, doi takut nyesel katanya :D.

Sekitar pukul 09.00 am berangkat ke GWK. Sampai disana kekecewaan kami sedikit terobati karena tempatnya masih sepi dari wisatawan, kami pun sangat bebas buat berfoto ria tanpa ada gangguan :D. 



Dari GWK kami langsung ke Pasar Sukawati Bali, kemudian berangkat ke Pura Ulun Danu. Di sini kami janjian buat ketemuan dgn rombongan kami dan ini merupakan rute terakhir perjalanan di Bali sebelum balik ke Pare.
disini kami bertemu dengan beberapa wisatawan luar yang bersedia untuk diajak berbincang2 (untuk melatih speaking skill yang sdh dpelajri selama di Pare :D)
Setelah kejadian d Bali ini kami memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jasa travel tiap kali mau jalan2 kemana pun, klo kata Kak Roy "gaya gaya kalian tuh g cocok pake travel, udah aku bilangin kan buat jalan sendiri aja, g usah pake travel" :D. Ahh jadi kangen sm teman teman gank dari Pare. Apa Kabar yahh mereka semua? :D.

XO
23.04 13 komentar
Malang adalah salah satu kota yang paling sering kami kunjungi selama belajar di Kampung Inggris, Pare. Kalau g ada destinasi t4 wisata yang ingin di kunjungi, kami pasti langsung berangkat ke Malang. Ada beberapa alternatif transportasi buat ke Malang, pake jasa travel, sewa mobil atau naik bus puspa indah (kalau saya tidak salah ingat nama bus nya puspa indah). Kami lebih memilih untuk naik bus karena biayanya yg lebih murah dr yang lain, mungkin kisaran 10-20rb (sekali lagi maaf ku sudah lupa harga pasnya brapa :D).

Bus Puspa Indah ini mungkin seperti Bus Kopaja yang ada di jakarta, busnya sdh agak tua. Kalau mau naik bus kita cukup nunggu dipinggir jalan yang dilalui sm busnya, kalau lg beruntung mungkin bisa dpt tempat duduk klo tidak yah harus berdiri selama kurang lebih dua jam perjalanan Pare - Malang. Bus ini punya sejuta kenangan, yang paling saya ingat itu waktu mau balik ke Pare, waktu itu kami mengambil bus terakhir dan menjadi satu2nya penumpang yang ada di bus, eh berempat deng :D. Mungkin karena sudah tengah malam, jadi sopirnya ngebut, sampai sampai kaca dan pengalas tempat duduknya pada terbang semua hahah saking kencangggnya. Waktu itu kami pasrah saja dan masih bisa tidur pulas. Sesekali buka mata cuman buat ngecek sudah dimana habis itu lanjut tdr lagi :D. Sampai di tujuan kita baru sadar, sambil ngomong "wahhh td berasa naik roller coster tp kita kok santai sj yah, malah tdr lagi, terus tdrnya pulas banget lagi hahah, masa kita g khawatr bakal dculik atw apa gitu hahahha".  Oh yah jalan menuju Pare-Malang itu seperti kalau mau ke Bone dan lewat Camba, silahkan dibayangkan sendiri bagaimana horornya perjalanan kami malam itu hahahahah.

Di Malang kami nginap di kosan teman smpnya lea sm oshyn "dila". Jadi tiap kali mau ke daerah mana gitu terus pake nginap, kami pasti selalu mencari kerabat yang bisa dtumpangi buat nginap sehari atw dua hari, kan lumayan menghemat budget penginapan :D.
Kiri (bareng sm dila, yang sangat baik hati mempersilahkan kami nginap di kosannya)
Kanan (bareng sm febri, jadi tiap kali ke Malang pasti selalu kabarin dia buat jemput di terminal bus dan jd tour guide)
Pertama kali ke Malang itu tanggal 10032013, waktu itu kami ke Jatim Park bareng sm teman teman di Pare, we called it "little family" soalny selama di Pare klo jalan jalan paling sering sm mereka dan sudah berasa kek keluarga sendiri selama 3 bulan bareng di Pare. Yang paling aku ingat selama di Jatim Park ini, waktu naik wahana mouse roller coaster (klo g salah namanya itu). Wahana ini tuh seperti roller coaster dgn small cars yang cuman muat buat dua org. Rel dan carsnya itu sudah agak karatan gitu dan sangat sangat tdk safety klo menurut aku, jadi aga aga sedikit horor but it was fun :D. Karena penasaran pengen nyoba yah naik aja. Waktu itu aku naiknya dua kali pertama bareng sm Aas, kedua buat nemenin Febri katanya doi g berani klo sendiri karena g ada yang mau nemenin doi, ya sudah lah sy naik lagi :D. Ada juga wahana yang melatih keseimbangan, jadi berasa kek lg main benteng takeshi.
dari kiri - kanan (kak roy, faisal, febry)



Tanggal 20042013 kami ke Malang lagi, buat ke jalan jalan ke Selecta dan Batu Night Spectacular. Dari terminal bus, djemput sama temannya imam (adeknya lea) dan febri. Waktu kita langsung berangkat ke Selecta. Selecta ini salah satu tempat wisata fav yang ada di kota batu, Malang. Ada banyak species bunga bunga cantik yang bisa dijadikan spot foto yang keren nan romantis klo sm pasangan :D. Biaya tiket masuknya itu kalau aku cek di google sekarang itu kisaran 25ribu. Waktu itu kami masukny gratis karena febri, (thank u feb :)).

Dari Selecta kami langsung ke BNS, yang lokasiny ada di Desa Oro-Oro Ombo, Batu. Ada banyk wahan yang bisa dinikmati slama dsni, waktu itu kami lebih banyak menghabiskan waktu buat foto foto di lampion garden dan mencoba satu wahana yang menguji adrenalin yaitu mega mix. Rasanya g afdol klo g nyobain wahana yang menguji nyali :D.

Disetiap perjalanan kami rasanya g asik klo g ada adegan lucu, bagai sayur tanpa garam, seperti pulang jalan kaki di malam hari dari BNS sampai dikit lagi masuk ke Univ Muhammadiyah Malang. Waktu itu hampir pukul 08.30 kami selesai main di BNS, pas mau pulang bingung sendiri kok g ada angkot, sebenrny ada taxi sih tp mikirnya jauh takut kemahalan. Jd si febri bilang kita jalan dikit aja dulu sampe dijalan besar buat nyari angkot (Soalny BNS ini posisinya agak lumayan jauhlah dr jalan besar). Pas sampai di jalan besar tau taunya zonk hahaha, angkot udah g ada dan jalanan udah sepi senyap. Karena sudah terlanjur jalan kaki jdnya yah dilanjutin aja, sambil menertawakan kebodohan kami hahah. Karena mau hemat jdnya yah gitu lah hahaha. Selama dperjalanan si Febri jg selalu berusaha buat nelpon temannya, kali aja yang bisa menjemput dan Alhamdulillah ada satu org aku lupa namanya jd dia ngejemput si febri dulu naik motor habis itu febri bolak balik buat menjemput kami. Sampai dkosan dila satu botol aromateraphy langsung dgosokan di kaki sbg reward buat kaki kaki yg sudah bekerja keras hahahah.


ini yang namany Febri


"Banyak teman banyak rejeki", mungkin ini ungkapan yang tepat selama perjalanan2 kami, ada ada aja rejeky yang di kasih sm Allah, melalui teman teman baru kami. Dari penginapan gratis, transportasi gratis selama dkota tsb, bahkan masuk ke t4 wisata pun gratis. Tiap kali ngerecall kejadian yg sdh dilalui hari itu, kami selalu bilang "wahh Allah baik banget yahh sm kita. Alhamdulillah". Feel so blessed.

XO
21.52 21 komentar
Sejak memulai kembali dalam dunia blogging, aku bingung mau nulis apa, atw lebih tepatnya i don't know where to start :D. But thanks to aas, she gave me an inspiration.
Sebelumnya saya sudah pernah menceritakan tentang mereka dsini "ma girls" tp setelah dbaca kembali ternyata saya tdk pernh menceritakan, how i met them? . Jadi sebelum saya melanjutkan cerita yang ingin dceritakan. Let me tell you the story, how i met my travel mates?


Awalnya kami sudah saling kenal sejak kuliah, yang lebih dulu kenal dan akrab sm oshyn dan lea adalah aas, krn waktu itu mereka adalah teman sekelas, sedangkan saya dan aas sudah saling kenal dan akrab sejak SMP. Kami mulai akrab sejak semester 3, masuk djurusan yang sama dan duduk berjejeran. Salah satu dosen fav kami "Kak Wandy" memanggil kami dengan sebutan Teletubbies, selalu bersama, tdk pernh terrpisah dan paling ribut di kelas.

Punya background yang sama yaitu sama sama alumni pesantren membuat bahan cerita kami menjadi semakin nyambung, apa lagi kalau harus ngegosipin org pake bahasa arab semau gw dan ternyata orang itu lebih jago bahasa arabnya dibanding kami rasaaaaanyaaa "plaaaakkkk" (ini pernah terjadi beberapa kali :D). Selain itu hal hal yang kita sukai jg kurang lebih sama, mulai dari selera fashion, selebgram, artis korea, buku, film semuany hampir sama.

Puncak dari semuanya adalah sewaktu selesai kuliah kami memutuskan untuk pergi belajar bahasa inggris di Kampung Inggris, Pare, Kediri. I never imagine it before that living in pare for 3 months, membuka jalan kami untuk bisa melanglang buana kebeberapa tempat bersama, walau sebelumnya kami sdh pernah traveling ke KL-SG sama2 (I've posted it). 

Tinggal sekamar selama 3 bulan di Pare membuat kami lebih mengenal baik dan buruknya lebih dalam sedalam samudra hahahha. Kalau ditanya apa pernh marah sm merk pasti pernah, tapi kami tipikal org yang lebih suka bicara langsung, mengeluarkan semua unek2 yang ada drpd harus di pendam, kalo sudah dkeluarin yah sudah, cerita lama dtutup dan diakhiri dengan tertawa bersama hahahah, sambil ngomong "lucu yah kok bisa yah kok gitu yah hahhah", as simple as that, no hard feeling. Yang pasti kami tidak pernah menuntut apa apa dan saling menerima apa adanya :)

Hal yang paling menyenangkan selama traveling sm mereka adalah mereka org yang flexible, asik asik aja diajak susah senang. Diajak jalan kaki dari Batu Night Spectacular sampai hampir ke Universitas Muhammadiyah Malang di malam hari karena g ada angkot pun asik asik aja, tidak ada yang mengeluh bahkan minta di gendong :D. Sejak saat itu saya yakin klo mereka adalah the best travel mates yang pernah ada buat saya, org pertama yang selalu terlintas dipikiran saya buat diajak liburan kemana saja. And I always feel grateful for having them, Alhamdulillah.


"I am always grateful together with Them In the good and not so good time in our journeys. Semoga setelah banyak perjalanan seru yang kita lalui bersama. Allah menyiapkan kita perjalanan baru yang lebih seru dan buat kita lebih kompak lagi di masa depan." - Nurul Asri Utari

Amiin



13.26 13 komentar
Assalamualaikum world.
setelah vakum selama beberapa tahun dalam dunia blogging,
now, I am back!  "yipppiiee" :D
I have a lot of stories and experiences to tell you.
so stay tune guys :D
xo.
19.34 No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me






A 29 years old girl who loves Family, Friendship, and Traveling enthusiast


Follow me

Instagram

Viewers

Labels

about myself Experience Family Fashion film giveaway Hijab Holiday LIFE Mendaki Gunung MHA MRS notes to ourselves Quotes Romusa sahabat Semeru skripsi surveyor Travel mates travelling φίλος

Blog Archive

  • ►  2020 (2)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2019 (6)
    • ►  November (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (3)
  • ▼  2018 (9)
    • ▼  Desember (3)
      • A Few Weeks Before
      • BROMO "part 2"
      • BROMO "part 1"
    • ►  November (1)
      • YOGYAKARTA
    • ►  Oktober (1)
      • RISE AND SHINE
    • ►  September (4)
      • BALI
      • MALANG
      • How I Met "Them"
      • Hai, 'again'
  • ►  2013 (11)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2012 (100)
    • ►  Desember (9)
    • ►  November (15)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (11)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (17)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2011 (66)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (28)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (15)

Followers

Created with by ThemeXpose