this is d last part from Wanita dan Hijab (http://muhammadassad.wordpress.com/)
Baiklah, pada edisi part 3 ini, penulis akan menutupnya dengan topik, “Top 10 Most Excuses Not To Wear Hijab”.
Jadi, ini adalah 10 alasan super top yang paling sering penulis dengar
dari para wanita saat mereka masih tidak mau memakai hijab.Here we
gooo..!!!
.
1. “I am still young! Gue kan masih muda, nanti aja deh pakenya.”
Inilah alasan nomer wahid yang sering
saya dengar saat wanita belum memakai hijab. Kalo ditanya, nantinya itu
kapan? Jawabannya, “Ya nanti aja kalo udah nikah”, atau “nanti aja kalo udah punya anak”, atau “nanti aja kalo udah umrah atau naik haji”, dst. Untung blom ada yang pernah bilang, “nanti aja kalo udah meninggal” hahaha…
.
Oke sekarang coba jawab, “Emang tau umur kita berapa lama?”Kalo
masih sempet pake hijab ya Alhamdulillah. Tapi kalo tiba-tiba meninggal
gimana? Karena umur manusia kan rahasia Allah Swt dan ga ada yang tahu.
Betapa sering kita mendengar mungkin teman, kerabat, atau keluarga kita
yang meninggal di usia yang muda, atau bahkan masih sangat muda.
.
Kok bisa ya mati muda gitu? kadang
tiba-tiba lagi matinya? Jawabannya, “Ya iyalah, Malaikat Izrail kan
emang ga pernah minta izin dulu kalo mau nyabut nyawa.” Saat Allah Swt
memerintahkan, “Cabut tuh nyawa si fulan!” Maka detik itu pula sang
malaikat melaksanakan tugasnya. Tidak akan terlalu cepat ataupun terlalu
lambat, barang sedetikpun. Semua tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
.
“Tiap-tiap umat mempunyai batas
waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al-A’raf [7]: 34)
.
Kematian itu tidak pernah pilih kasih.
Dari anak kecil yang masih berada di kandungan hingga orang tua berumur
100 tahun, semua sudah ada batas umurnya. Dari tukang bakso sampai
tukang tagih utang, jika memang waktunya telah selesai di dunia ini,
maka kematian itu PASTI akan datang. Meskipun seorang yang sangat kaya
raya punya ruang bawah tanah dengan pelapis 100 baja, tetep aja malaikat
pencabut nyawa akan datang dan melaksanakan tugasnya.
.
Untuk itu, alangkah nikmatnya jika memang
sudah saatnya kembali kepada-Nya, kita dalam kondisi taat kepadanya
bukan? Salah satunya caranya adalah, bagi kaum wanita, dengan memakai
hijab. Dengan berhijab, Allah Swt akan mencurahkan segala kasih
sayangnya dan membukakan pintu maaf seluas-luasnya kepada para
hamba-Nya. Hal itu disebabkan karena keimanan serta patuh dan nurutnya
kita kepada semua perintah-Nya.
.
“Berlomba-lombalah kamu kepada
(mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit
dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah
dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Hadid [57]:21)
.
Kesimpulan:
Jangan tunggu sampe tua, kalo memang di masa muda sudah bisa memakai
hijab. Tidak ada yang dapat mengetahui dengan pasti kapan kita akan
dipanggil kembali menghadap-Nya. Can you guarantee that tomorrow you are still alive??
.
2. “Pake hijab nanti aja, yang penting menghijabkan hatinya dulu!”
Nah inilah alasan paling banyak di urutan
nomor dua yang sering saya dengar. Lha, emang hati bisa dijilbabin?
Padahal Allah Swt kan nyuruhnya jilbabin rambut, bukan hati. Emangnya
gimana sih cara ngukur yang paling tepat yang bisa menunjukkan bahwa
hati seseorang telah dijilbabin? Ga ada kan? Ya emang ga ada hehe..
makanya alasan seperti ini itu aneh, karena tidak jelas barometernya..
.
Kalo menurut saya pribadi, yang namanya
menghijabkan hati ya berarti memperbaiki kualitas diri secara
keseluruhan, karena hati adalah elemen yang sangat penting dalam diri
seseorang. Rasulullah saw pun pernah mengatakan, “Di dalam tubuh
manusia ada segumpal daging. Jika baik, maka baik seluruh tubuh. Jika
rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Segumpal daging itu bernama hati.”
.
Lagian nih ya, kalo teman-teman menunggu
berhijab saat hati sudah bersih atau mungkin nunggu perilakunya sebaik
Siti Aisyah, kalo kata saya mah, “Kelamaan woi!” hehehe.. Seharusnya
dibalik cara berpikirnya, yaitu berhijab dulu, baru pelan-pelan
diperbaiki hati dan sikapnya. Sama saja kaya shalat, kalo kita nunggu
khusyu ya ga bakal shalat-shalat. Atau saat kita bersedekah tapi nunggu
ikhlas, ya ga bakalan sedekah seumur hidup. Untuk itu, diperlukan
latihan sambil berjalan, atau istilah kerennya, “Learning by doing”.
.
Selain itu, kenapa untuk perintah
berhijab, alibi yang digunakan selalu adalah menghijabkan hati dulu?
Coba bandingkan, saat bersedekah. Apa kita pernah bilang, “yang penting sedekahin hati dulu?” Atau saat disuruh berpuasa, apa kita pernah bilang, “yang penting puasain hati dulu?” atau saat disuruh shalat, apa kita pernah bilang, “yang penting shalatin hati dulu?” Jangan sampe karena kelamaan mikir, bukannya hati kita yang dishalatin, malah kita yang dishalatin hehehe ngeri kannn..
.
Kesimpulan:
Anggapan bahwa menghijabkan hati dulu baru rambutnya, adalah keliru bin
keplintir. Justru yang benar berhijab dulu, sambil belajar memperbaiki
hati dan perilaku agar terus menjadi lebih baik.
.
3. “Gue blom yakin kalo pake hijab itu suatu kewajiban.”
Baiklah, kalau memang belum yakin, coba
jawab pertanyaan ini, “Apa kita yakin bahwa Allah Swt itu ada?”
Jawabannya pasti, “Yes, yakin!” Kita pun bersyahadat, “Asyhadu an laa
ilaa ha illallaah, wa asyhadu anna Muhammad rasulullaah.” (Aku bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad
saw adalah utusan Allah).
.
Nah, kalau kita yakin dengan adanya Allah
dan Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya yang membawa ajaran Islam, itu
berarti kita juga harus yakin dengan ajaran syariat yang diajarkan oleh
Islam. Islam bukan hanya sekedar tata cara ritual beragama, namun ia
merupakan sebuah petunjuk bagi kehidupan, karena ajarannya mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia.
.
Begitu pun dengan aturan berhijab. Dalam
banyak ayat Allah Swt telah memerintahkan bahwa setiap wanita muslim
diharuskan untuk memakai hijab. Tentunya perintah yang Allah Swt berikan
kepada umat-Nya adalah untuk kebaikan mereka sendiri. Bahkan jika
seluruh wanita di muka bumi ini tidak ada satupun yang memakai jilbab,
itu tidak akan mengurangi kekuasaan Allah Swt walau sejengkal pun.
.
Untuk semua perintah yang diberikan
oleh-Nya, sebagai hamba, cukup kita mengatakan, “sami’naa wa atha’naa”
atau “kami mendengar dan kami patuh”, seperti yang tertera dalam (QS.
Nur [24]:51). Jawaban seperti inilah yang akan menyelamatkan kita di
dunia serta akhirat.
.
Kesimpulan:
Jika kita yakin bahwa Allah Swt itu ada dan Rasulullah adalah utusan-Nya
yang menyampaikan ajaran Islam, lalu bagaimana mungkin kita tidak yakin
dan mengikuti apa yang telah diperintahkan oleh-Nya?
.
4. “Pakai hijab itu kan panas, nanti rambut bisa rusak!”
Ya mungkin memang benar panas, tapi
sepanas-panasnya di Indonesia, masih lebih panas di Qatar. Di Qatar saat
musim panas, suhu bisa mencapai 50 derajat celcius. Dan
sepanas-panasnya di Qatar, masih jauuuuhhh lebih panas di NERAKA. Nah
lho, ngeri kan? hehehe.. Jadi mending kepanasan sedikit di dunia atau
panas selamanya di akhirat karena tidak menjalankan perintah-Nya? Pikir
sendiri deh..

.
Silahkan cari tempat terpanas di dunia
ini, lalu bandingkan dengan panasnya api neraka yang manusia mana pun
tak akan sanggup menahannya. “Api neraka jahannam itu luar biasa panasnya jika mereka mengetahui.” (QS. At-Taubah [9]: 81)
.
Alasan bahwa memakai hijab panas dan bisa
merusak rambut itu berlebihan bin lebay, dan terkesan dibuat-buat.
Sekarang trend busana muslimah sudah sangat modern, ditambah berbagai
produk kecantikan yang bisa melindungi rambut dari kerusakan atau
kekeringan karena memakai hijab. Justru dengan memakai hijab, kulit akan
terlindungi, terutama dari sinar UV (Ultra Violet) yang sangat
berbahaya.
.
Hilangkan segala bisikan syaitan yang
mencoba mempengaruhi kita dengan mengatakan bahwa memakai hijab akan
membuat kulit dan rambut menjadi rusak, bercabang, berketombe, atau
mungkin ubanan hehee. Berhijab tidak akan merusak kulit atau rambut.
Justru kebalikannya, akan melindungi dan menyehatkan. Apalagi di zaman
sekarang, kaum wanita mempunyai kebebasan memakai jilbab dengan berbagai
model dan bahan yang bisa disesuaikan dengan kondisi setempat.
.
Kesimpulan:
Jangan takut memakai hijab hanya karena alasan panas dan rambut rusak.
Semua fakta ilmiah justru menunjukkan bahwa jilbab dengan sangat
sempurna mampu melindungi kulit dan tubuh dari radiasi ultraviolet.
.
5. “Orang tua ga ngebolehin pake hijab. Nanti kalo ngelawan durhaka, gimana dong?”
Jujur, saya tadinya tidak percaya saat
mendengar cerita ada orang yang beralasan seperti ini, dan biasanya
respon saya adalah, “Ah masa sih?” Sampai akhirnya hal ini benar-benar
saya lihat langsung. Salah seorang sahabat saya, yang tadinya ia sudah
memakai hijab, tau-tau dilepas dengan alasan ga dibolehin ibunya, karena
si ibu takut nanti anaknya ga dapet pekerjaan! Response saya, “Oh My
Goddd!” *tepok jidat*
.
Lalu kemarin juga baru aja ada yang nanya
di twitter, “Kak aku mau pake jilbab tapi ga dibolehin orang tua.
Gimana ya ngomongnya?” Saya pun tersadar bahwa memang alasan seperti ini
memang benar-benar ada. This thing really exists and REAL!
.
Status orang tua di dalam Islam memang
sangat tinggi. Kita diperintahkan untuk patuh dan menuruti keinginannya.
Namun itu dengan catatan, jika yang mereka perintahkan sesuai dengan
apa yang diperintahkan Allah Swt. Kalau tidak sesuai bagaimana? Ya ga
usah diikutin! Namun tetap, kita harus memperlakukan dan berhubungan
baik dengan mereka.
.
“Dan jika keduanya (orang tua)
memaksamu untuk mempersekutukan Aku (melanggar perintah-Ku) dengan
sesuatu hal yang kamu tidak ada pengetahuan tentang itu, maka janganlah
kamu ikuti (perintah mereka), dan tetap berhubunganlah dengan keduanya
di dunia dengan cara yang baik…” (QS. Lukman [31]: 15)
.
Allah Swt sudah dengan jelas memerintahkan kaum wanita untuk berhijab, “…Dan hendaklah mereka (wanita yang beriman) untuk menutupkan kain hijab (jilbab) hingga ke dada mereka..” (QS. An-Nur [22]: 31)
.
Lalu sekarang kita mau melawan perintah
itu dan mengikuti perintah orang tua yang melarang memakai hijab?
Jawabannya adalah, “JANGAN!” Karena hal itu bertentangan dengan perintah
Allah Swt. Saat perintah orang tua bertentangan dengan perintah Allah
Swt, maka secara otomatis perintah orang tua itu tidak perlu dituruti,
karena memang sedikitpun kita tidak boleh taat kepada manusia dalam hal
kebathilan. Namun tetap kita harus hormat dan berhubungan baik dengan
orang tua.
.
Kesimpulan:
Tetaplah memakai hijab dan jangan turuti perintah orang tua yang
melarang memakainya. Bagaimana mungkin kita lebih mematuhi perintah
orang tua dibandingkan perintah Sang Maha Pencipta yang menciptakan
orang tua kita? Bagaimana mungkin kita takut durhaka kepada orang tua
sementara tidak takut durhaka kepada Allah Swt?
.
6. Pekerjaan saya yang sekarang tidak memungkinkan memakai hijab. Nanti kalo dipecat gimana? Kalo rezeki berkurang gimana?
Emang pekerjaannya apa sih? Segitu
takutnya ilang pekerjaan atau rezeki berkurang. Berarti kita ga yakin
dong dengan kekuasaan Allah Swt? Bukankah Dia Yang Maha Kaya? Bukankah
Dia Yang Maha Memiliki? Dengan mudahnya Allah Swt dapat memberikan
rezeki kepada seseorang, dan dengan mudahnya pula Dia dapat menarik
rezeki itu.
.
Mana lebih susah bagi Allah, menerbitkan
matahari di timur lalu menenggelamkan di barat, atau hanya sekedar
memberi kita pekerjaan dan rezeki? Jawabannya tentu yang pertama lebih
berat. Sekarang kalau perintah berhijab adalah berasal dari-Nya, dan
kita sebagai hamba mengikuti perintah-Nya, lalu apakah mungkin, seorang
Tuhan Yang Maha Agung akan begitu saja membiarkan seorang hamba yang
patuh pada perintah-Nya menderita???
.
Semua yang ada di muka bumi ini adalah
milik Allah Swt, termasuk pekerjaan dan rezeki kita. Tidak mungkin Dia
yang menyuruh mengenakan hijab lalu saat sang pemakai hijab mengalami
kesulitan, Allah Swt tidak peduli. It doesn’t make any sense. Rezeki itu
bukan bergantung dari bos kita di kantor ataupun partner bisnis kita.
Rezeki itu datangnya dari Dia Sang Maha Penggenggam Kekayaan, Allah Swt.
Jadi sangat tidak logis kita ketakutan kekurangan rezeki padahal Sang
Maha Pemberi Rezeki selalu ada di dekat kita.
.
Lagian emang yakin, orang-orang yang
tidak memakai hijab itu akan selamat dari yang namanya pemecatan? hehe..
Makanya udah jangan takut, resah dan gelisah. Gausa kelamaan mikirin
bos atau bakal dipecat atau ga dapet promosi atau gaji dikurangin karena
memakai hijab. Allah Swt telah berjanji bahwa bagi hamba-Nya yang
bertakwa, maka Dia akan memberikan jalan keluar bagi semua permasalahan
yang dihadapi.
.
“…Barangsiapa bertakwa kepada Allah
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki
dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya..” (QS. At-Talaaq [65]: 2-3)
.
Kesimpulan:
Sangat mudah bagi Allah Swt untuk memberikan rezeki kepada kita ataupun
menariknya lagi. Tugas kita hanyalah mematuhi segala yang diperintahkan
oleh-Nya, dan dalam hal ini untuk kaum wanita adalah dengan memakai
hijab. Patuhi saja dulu perintah-Nya, dan biarkan Dia yang membereskan
segala urusan kita. As simple as that!

.
7. “Nanti kalo pake hijab dikira dari golongan tertentu atau dikasih label tertentu.”
Emangnya sarung pake dikasih label
segala? hehe.. Well, dalam Islam, hanya ada 2 golongan. Pertama, mereka
yang menjalankan perintah Allah Swt dan mengikuti sunnah Rasulullah.
Golongan ini adalah mereka yang akan mendapatkan rahmat dan kasih saying
Allah Swt, dan yang kedua adalah kelompok Syaitan yang selalu melanggar
perintah Allah Swt. Hukuman dan siksaan yang pedih di neraka adalah
jaminan bagi golongan yang kedua. Nah sekarang pilih deh, mau masuk yang
mana, pertama atau kedua?
.
Kesimpulan:
Jangan takut dengan label tertentu dari orang-orang. Selama apa yang
kita kerjakan adalah melaksanakan segala perintah-Nya, maka Allah Swt
akan selalu bersama kita. Mengejar Surga-Nya memang tidak mudah, maka
dari itu pastinya akan banyak godaan dan tantangan dari sekitar,
termasuk dari komentar orang-orang di sekitar yang mungkin tidak senang
jika kita menjadi pribadi yang lebih baik. Just keep walking!
.
8. “Pakai hijabnya nanti aja daripada udah pake tapi sering dilepas lagi.”
Kalau semua orang berpikiran seperti ini,
ya maka semua orang akan meninggalkan Islam. Lho kok gitu? Ya logikanya
gini, kalau kita tidak mengerjakan shalat karena takut nanti akan
bolong-bolong shalatnya, ya kita ga akan pernah shalat. Kalau kita tidak
mengerjakan puasa ramadhan karena takut nanti ada hari-hari dimana kita
tidak bisa berpuasa, ya ga bakalan pernah mulai puasa kita. Akhirnya
tidak ada satupun orang di dunia ini yang mengerjakan ajaran Islam.
Bukankah ini semua hanya tipu daya setan yang berusaha mempermainkan
akal kita agar tidak mengerjakan perintah Allah Swt?
.
Semua amalan itu kan tergantung kepada
niatnya. Jadi saat teman-teman memutuskan memakai hijab, niat awalnya ya
harus mantap dan yakin bahwa ini akan seterusnya. Kalau misalkan memang
di tengah jalan ada hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana kita, maka
itu diluar kekuasaan kita. Tapi paling tidak, niatan kita untuk memakai
hijab sudah diterima oleh-Nya.
.
Memang tidak ada yang instant di dunia
ini. Sama halnya dengan berhijab. Namun yang terpenting adalah niat awal
kita sudah benar dan tekad kita untuk terus konsisten harus selalu
dijaga. Sisanya, ya serahkan saja sama Allah Swt. Dia Maha Mengetahui
semua permasalahan hamba-Nya. Allah Swt mencintai amalan yang terus
menerus dilakukan (istiqomah) meskipun itu adalah hal kecil dan sedikit.
.
Kesimpulan: Luruskan niat, mantapkan tekad, sempurnakan ikhtiar. Bismillah!

.
9. “Nanti aja pakenya abis nikah, kalo pake dari sekarang nanti ga ada yang mau nikahin lagi.”
Ini lebih aneh lg alesannya, sama kaya ungkapan, “Jaka Sembung perutnya kembung.. ga nyambung oiii!” hahaha..
.
Ini adalah pemikiran yang super duper
salah. Laki-laki itu, meskipun seorang penjahat sekalipun, saat
memutuskan ingin menikah, pastinya akan mencari wanita yang shalihah,
cantik fisik serta perilakunya. Kalo ada laki-laki yang mau cari calon
istri dan nantinya sang istri dibolehin untuk buka-bukaan di depan
publik, berarti ada yang salah ama otaknya.
.
Dari analisa psikologi pun, sebenarnya
para wanita yang berhijab itu lebih menarik bagi semua laki-laki normal.
Hal ini karena ada identifikasi dalam alam bawah sadar bahwa calon
istri mereka kelak harus seorang wanita shalihah yang benar-benar
mempunyai akhlak yang baik serta bisa menjaga kehormatan diri dan
keluarga.
.
Coba aja tanya ke semua laki-laki kalo ga
percaya hehe.. karena saya juga laki-laki, jadi saya tahu apa isi
pikiran laki-laki. Karena hanya laki-laki yang tau isi kepala laki-laki
hahaha.. saya kasitau nih ya, sebandel-bandelnya seorang pria, dia pasti
ingin mencari wanita shalehah yang terbaik, karena mereka nantinya
bukan hanya menjadi istri, tapi juga menjadi ibu dari anak-anaknya.
.
Allah pun sudah menjelaskan dalam
Al-Quran bahwasanya laki-laki yang baik untuk wanita yang baik dan juga
sebaliknya. Jadi kalo mau dapet calon suami atau istri yang baik, ya
yang pertama kali dilakukan adalah memantaskan diri kita untuk
mendapatkan calon kita. seperti kata pepatah, “Jangan berharap dapat
istri Siti Fatimah kalo kelakuan kita blom seperti Ali bin Abi Thalib.”
.
Rasulullah saw pun telah mengajarkan kepada kita tentang hal ini, “Wanita
itu dinikahi karena 4 hal: karena hartanya, kecantikannya, nasab
(keturunannya), dan agamanya. Maka pilihlah alasan menikahi karena
agamanya, maka akan sejahtera dan bahagia hidupmu. Kalau tidak, maka
merugilah.” (Muttafaq ‘alaih)
.
Kemudian Rasulullah memperkuat dengan sabdanya, “Barangsiapa
yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, maka Allah Swt tidak
akan menambahkan baginya kecuali kehinaan. Barangsiapa yang menikahi
seorang wanita karena kekayaannya, maka Allah Swt tidak akan menambahkan
baginya kecuali kefakiran. Barangsiapa yang menikahi seorang wanita
karena kemuliaan keturunannya, maka Allah Swt tidak akan menambahkan
baginya kecuali kehinaan. Dan, barangsiapa menikahi wanita dengan tujuan
agar dapat menundukkan pandangan, menjaga kemaluannya, serta menyambung
tali silaturahim, maka Allah Swt akan memberkahi mereka berdua.” (HR. Thabrani)
.
Dalam hadits tersebut jelas bahwa ada 4
hal utama yang dipilih saat menikah, yaitu karena harta, keturunan,
kecantikan, dan agama. Dari keempat hal tersebut, Nabi Muhammad saw
menyuruh kita untuk memilih berdasarkan agamanya. Jangan salah paham,
bukan berarti Rasulullah melarang kita untuk menikah dengan wanita yang
cantik, atau yang kaya atau dari keturunan yang baik. Hal itu tentu saja
boleh. Yang dimaksud dalam hadits itu adalah tentang niat dan prioritas
awal dalam menikahi seseorang.
.
Prioritas pertama yang harus dipilih
adalah agamanya, atau dalam artian harus seiman. Selanjutnya terserah
anda! Mau menikah dengan wanita yang kaya? Tentu boleh. Dengan wanita
dari keturunan yang baik? Tentu juga boleh. Dengan wanita yang cantik?
Boleh banget!
.
Jadi kalo dalam binary matematika, agama
itu seperti angka 1 dan faktor pendukung lainnya (seperti cantik, manis,
imut, kaya, rajin menabung, dll) disimbolkan dengan angka 0. Jadi
berapapun banyak nilai faktor pendukungnya, tapi kalo dia tidak seiman /
seagama, maka bisa dipastikan nilai wanita itu akan 0. Tapi kalo agama
sudah dipegang, berarti sudah punya angka 1. Kemudian dia cantik, tambah
lagi 0 jadi 10. Kemudian dia dari keturunan bangsawan, tambah lagi
angka 0 jadi 100, dst. Asik kan? Cari terus faktor pendukungnya sampai
1,000,000,000

.
Kesimpulan:
Jangan takut untuk berhijab sebelum menikah. Justru Allah Swt akan
pertemukan kita dengan laki-laki yang shaleh, baik hati, rajin menabung
dan pandai memasak. Gimana, mau kan?

.
10. “Pake hijab ga modis, ga bisa gaya, ga gaul gitu lohh..”
Nah ini kalo ada yang komentar begini, mungkin dia hidup di zaman Flinstones alias jaman batu hehee…
.
Pada masa sekarang ini, hijab bukan lagi
menjadi alasan untuk tidak bisa bergaya dan terlihat trendy. Trend
fashion sekarang ini pun yang sedang nge-hits adalah fashion busana
muslim. Selembar kain yang bernama jilbab bisa dikreasikan sedemkikian
rupa sehingga tidak hanya menjadi sekedar penutup kepala, tapi juga
pendukung gaya. Sekarang ini makin banyak wanita muslimah yang
menggunakan hijab sebagai penambah kepercayaan diri mereka dalam
berbusana.
.
Saya pribadi termasuk yang setuju dengan
kreativitas para generasi muda muslimah sekarang yang memakai hijab
dengan berbagai style dan bentuk, dan berbeda dengan generasi terdahulu.
Hal itu akan menjadi dakwah bagi Islam yang dikemas dalam bentuk yang
modern dan bergerak mengikuti perubahan zaman. Apalagi yang ingin kita
dekati ini kan dari kalangan generasi muda, yang pastinya masih
mementingkan style dan harus terlihat keren.
.
Jadi ya sudah, harus buat juga dakwah
yang keren, gaul dan menunjukkan bahwa Islam pun memang sudah keren!
Kita tunjukkan daya tarik dari berhijab sehingga mereka pun tertarik
tanpa adanya paksaan. Tapi tentunya, berbagai gaya hijab itu pun harus
yang sesuai dengan syariat dan tidak kebablasan, seperti misalkan pake
hijab tapi pake kaos lengan pendek atau pake rok.
.
Saat ini, hijab telah berkembang, bukan
hanya menjadi penutup aurat, tapi juga menampilkan keanggunan dan
keindahan jiwa bagi si pemakai. Anak zaman sekarang pun sudah sangat
kreatif dalam membuat bentuk hijab, sampe saya sendiri juga ga paham itu
gimana ngebuatnya, ada yang melingkar-lingkar, digulung-gulung,
dilipet-lipet, sampe diputer-puter hehe.. Intinya sangat menarik dan
atraktif!
.
Kesimpulan:
Di pasar sekarang ini sudah tersedia begitu banyak jenis dan model
hijab. Jadi kalau ada yang beralasan memakai hijab ga bakal bisa modis
dan gaya itu salah besarrr.. Ga ada ceritanya berhijab akan membuat
orang mati gaya.
0 komentar